Thursday 10 May 2007

Berani Jatuh Cinta = Berani Patah Hati

Jatuh cinta, ough... indahnya! Semua orang akan berdoa untuk dapat merasakannya, sekalipun rasa itu tidak akan seindah namanya. And I wished too.
Pernahkah terlintas dalam hati, fikiran atau angan kamu sebuah pertanyaan, “apa bedanya jatuh cinta, cinta pada pandangan pertama, cinta pertama dan cinta abadi itu?”, can you answer that?
Setahu V sih...
Cinta pada pandangan pertama itu artinya fisik.

Cinta pertama itu cinta monyet.
Cinta abadi itu selamanya.
Dan jatuh cinta itu... adalah rasa dari tiga macam cinta diatas.
Benar nggak sih? Maybe yes, maybe no! Hehehe… satu yang pasti dari semua itu, “berani jatuh cinta berati berani patah hati”. Kata “cinta” memang indah, tapi pernahkah kamu selidiki, bahwa tak selamanya perjalanan atau rasa cinta itu indah? I do.

Beberapa kali V pernah jatuh cinta pada pandangan pertama, bener-bener buat hati V cespleng. Secespleng patah hatinya, saat V tahu kalau V nggak akan pernah ketemu dia lagi dan atau karena dia nggak sendiri.

Cinta pertama. Uhm... apa yang pertama ya? Pertamakalinya merasakan cinta atau pertama kalinya punya pacar? I guess, pertamakalinya merasakan cinta deh... ’coz some people punya pacar (pertama) bukan karena didasari oleh rasa cinta. Like me! Hehehe... yup! I feel my first love ketika V duduk di bangku kelas satu SMU, padahal sejak kelas satu SMP V udah punya pacar. Well… sayang, walaupun rasa itu indah, penuh dengan bunga dan harap, V nggak bisa menggenggamnya. Dengan kata lain... broken heart. It’s okay! Karena dengan begitu, I’m a normal girl. V bisa merasakan cinta dengan lawan jenis. Hahaha... satu juga yang pasti dari cinta pertama: ”we’ll never forget it!”. Bahkan bisa2 menjadi obsesi sepanjang masa. *V banget tuh… hoho’*

Cinta abadi. Wuih… Gimana rasanya ya? Belum pernah sih… hehehe’ yang pasti sih… cinta abadi adalah cinta yang bener-bener nggak egois dan pastinya… untuk selamanya. Dan karena sedang membicarakan soal ”jatuh cinta = patah hati”, jadi ya… rasa sakit juga bisa hinggap di cinta abadi. Kenapa bisa menyakitkan juga? Ini karena belum tentu kita memiliki cinta abadi itu. Mendapatkannya (mungkin) iya atau sudah, tapi memilikinya atau bahkan menjaga cinta abadinya itu belum tentu.

Uhm... peliknya rasa cinta itu. Hati berdebar karenanya. Bahagia, syahdu, marah, sakit... bersatu. God, may I hold this feels?




[Kalau memang kau bertekad untuk jatuh cinta, maka ambil segenggam kekuatan terkuat dari dalam dirimu untuk kau simpan dan kemudian kau gunakan pada saatnya. Cinta memang indah. Patah hati memang menyakitan. Apabila kita mendapatkan keduanya, jangan pernah menyesalinya. Cinta ada bukan untuk disesali. Cinta ada untuk dirasakan. Seindah dan sepahit apapun]

3 comments:

Anonymous said...

ya ampun v,saat ini kamu emang lagi getir2 nya merasakan pahitnya cinta,..tapi emang seperti itu konsekwensi dari cinta, harus siap patah hati.
Mungkin saat ini perasaan aku sama seperti kamu,merasakan pahitnya cinta,xixi..
tapi kalau kata pepatah cinta ibarat pasir yang makin digenggam akan semakin buyar,begitu sebaliknya.
well,hadapi semua ini dengan ikhlas dan ketulusan cinta.
Mudah2 kamu bisa menemukan cinta abadi kamu.Amien.
"27

Anonymous said...

seseorang yang mencintaimu,kan slalu brusaha membuatmu tersenyum dan tertawa, walau kadang caranya membingungkan. seseorang yang mencintaimu kan rela melepasmu pergi bila bersamannya kamu tidak bahagia. seseorang yang mencintaimu mungkin tidak mengetahui semua tentangmu, tapi ia tau bahwa setiap detik yang ia lalui tentangmu. ia mencintaimu tidak peduli apakah hari ini kamu juga mencintainya. pernahkah kamu mencintai seperti itu, maka berbahagialah orang yang dicintai olehmu...
rezza

strawberrystory said...

cinta tuh, sesuatu yang sulit dipahami. tapi berbahagialah dan bersyukurlah kita dianugerahi perasaan cinta. so... Pursuit Ur Happiness..!!! Go Girl....